Hari Pertama Anak ke Sekolah? Ajari ini ke Mereka

 

Untuk orang tua, salah satu momen berharga yang terjadi dalam hidup adalah saat mengantarkan anak ke sekolah pertama kalinya. Apalagi jika anak baru memasuki jenjang pendidikan seperti TK atau PAUD.

Karena mereka masih sangat kecil, tentu mereka pun masih begitu lekat dengan orang tua. Bisa jadi hari pertama mereka sangatlah mendebarkan dan bahkan kadang terkesan menakutkan karena harus bertemu dengan banyak orang baru.

Ada banyak pertanyaan pasti timbul di dalam benak kita, seperti apakah ia akan nyaman bertemu dengan orang baru, apakah teman sekelasnya akan baik padanya, dan apakah nantinya ia bisa mendapatkan teman yang baik.

Untuk bisa mengatasi kecemasan ini, sebagai orang tua kita bukan hanya harus mempersiapkan diri, tapi juga mempersiapkan anak untuk memasuki fase baru di dalam hidup mereka. Ini bisa membantu dalam meminimalisir terjadi hal yang tidak diinginkan pada anak nantinya.

Sebagai orang tua, kita harus bisa mengantisipasi sikap anak yang masih belum siap untuk bersekolah. Orang tua dapat membantu dengan cara membentuk mental semangat sekolah ke anak. Orang tua pun bisa memberikan dukungan dengan percakapan membangun emosi yang baik.

Salah satunya dengan cara mengajak mereka berkunjung ke sekolah yang akan menjadi tempat mereka belajar nantinya, membicarakan mengenai sekolah, menyiapkan bekal bersama, dan tentu menyiapkan energi mereka sebelum pergi ke sekolah agar bisa bersemangat.

Hal lain yang penting untuk diajari ke anak saat mereka masuk ke sekolah adalah social skill, atau kemampuan dalam bersosialisasi. Hal ini dapat membantu anak untuk bisa terbiasa mengucapkan hal-hal sederhana ini saat di sekolah. Mulai dari menyapa, menyebutkan terima kasih, selamat pagi, minta maaf, dan kata-kata lainnya yang bisa membantu mereka.

Kalau anak sudah mau diajak ke sekolah, maka ada baiknya untuk orangtua yang anaknya masih TK untuk memilih cuti bekerja pada hari pertama anak ke sekolah. Ini dilakukan untuk membantu anak beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Lakukan 3 langkah ini sehingga orang tua dan anak sama-sama tenang saat di sekolah.

Pertama, kita harus bisa percaya kepada guru yang akan mengajar anak kita. Saat sesampainya di sekolah, ajak anak untuk bertemu dengan guru yang merupakan wali kelas mereka. Setelah itu orang tua dapat menyerahkan anak kepada guru dengan memberi tahu pada anak jika ini akan menjadi sosok yang mengajari dia di sekolah. Situasi ini akan memberi tahu anak kalau di sekolah ia akan bersama dengan guru serta teman-temannya.

Kedua, kita bisa pantau anak dari jauh. Setelah menyerahkan anak ke guru, ada baiknya untuk mencari tempat yang nyaman dalam memantau anak dari kejauhan. Percaya ke guru dan si kecil, bahwa ia akan baik-baik saja jika tidak ada kamu selama di sekolah. Usahakan untuk posisinya tidak mudah dilihat oleh anak, sehingga ia bisa tetap fokus melakukan kegiatannya di sekolah bersama dengan guru dan temannya.

Ketiga, coba dampingi anak saat mereka membutuhkan. Ini hari pertama mereka bersekolah, tentu bukan hal yang mudah untuk mereka melakukan ini sendirian. Tapi jika masih bisa ditangani oleh guru, ada baiknya biarkan guru untuk menenangkan anak dengan caranya. Hal ini akan membantu guru mengenal pribadi anak agar kedepannya ia bisa menangani siswanya dengan baik. Tapi jika memang guru mulai kewalahan, orang tua baru bisa mendampingi dan menenangkan anak.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai hari pertama anak di sekolah. Yang terpenting adalah orangtua tahu kapan harus membiarkan anak mandiri dan kapan mendampingi mereka di jam sekolah berlangsung.

100 Universitas Terbaik yang Ada di Indonesia, Ada Kampus Kamu?

 

Lembaga untuk pemeringkatan universitas global, 4 International Colleges and Universities (4ICU) UniRank, sudah menerbitkan daftar universitas negeri dan juga swasta yang terbaik di Indonesia pada tahun 2022 kemarin.

Dari data tersebut terlihat ada pemeringkatan 582 perguruan tinggi, baik yang merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) atau perguruan tinggi swasta (PTS) yang bisa memenuhi kriteria seleksi uniRank. DKI Jakarta sendiri memiliki 279 perguruan tinggi berdasarkan kepada data Badan Pusat Statistik di tahun 2022.

Dari 279 kampus yang ada di Jakarta, UniRank hanya memasukkan sebanyak 54 universitas di dalam penilaiannya. Menurut laporan yang ada di situs resmi https://www.4icu.org/id pada Jumat (9 Februari 2022), ada tiga jenis kriteria evaluasi yang dilakukan oleh UniRank:

  1. Diakui dan terakreditasi oleh Perguruan Tinggi di Indonesia.
  2. Memiliki setidaknya gelar Sarjana atau Master dan pendidikan tingkat PhD.
  3. Memberikan pembelajaran formal dalam format pendidikan tradisional, tatap muka dan online.

Tujuan dari lembaga tersebut adalah untuk menyediakan Tabel Liga non-akademis dari Universitas Indonesia teratas yang berdasarkan kepada metrik web yang valid, tidak bias, dan tidak terpengaruh pada yang disediakan oleh sumber kecerdasan web independen daripada data yang dikirimkan oleh universitas itu sendiri.

Berikut ini adalah 100 universitas terbaik yang ada di Indonesia menurut 4ICU:

  1. Universitas Indonesia
  2. Universitas Gadjah Mada
  3. Universitas Brawijaya
  4. Institut Teknologi Bandung
  5. Universitas Airlangga
  6. Universitas Bina Nusantara
  7. Universitas Padjadjaran
  8. Universitas Sebelas Maret
  9. Universitas Diponegoro
  10. Institut Pertanian Bogor
  11. Universitas Telkom
  12. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  13. Universitas Pendidikan Indonesia
  14. Universitas Negeri Semarang
  15. Universitas Teknokrat Indonesia
  16. Universitas Negeri Yogyakarta
  17. Universitas Gunadarma
  18. Universitas Jenderal Soedirman
  19. Universitas Jember
  20. Universitas Negeri Malang
  21. Universitas Islam Indonesia
  22. Universitas Riau
  23. Universitas Muhammadiyah Malang
  24. Universitas Hasanuddin
  25. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
  26. Universitas Andalas
  27. Universitas Sumatera Utara
  28. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  29. Universitas Udayana
  30. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
  31. Universitas Dian Nuswantoro
  32. Universitas Negeri Padang
  33. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  34. Universitas Lampung
  35. Universitas Syiah Kuala
  36. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  37. Universitas Mercu Buana
  38. Universitas Lambung Mangkurat
  39. Universitas Medan Area
  40. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  41. Universitas Ahmad Dahlan
  42. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
  43. Universitas Muhammadiyah Surakarta
  44. Universitas Kristen Petra
  45. Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  46. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  47. Universitas Pamulang
  48. Universitas Islam Malang
  49. Universitas Mulawarman
  50. Universitas Sam Ratulangi
  51. Universitas Sriwijaya
  52. Universitas Esa Unggul
  53. Universitas Sanata Dharma
  54. Universitas Negeri Jakarta
  55. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  56. Universitas Surabaya
  57. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  58. Universitas Katolik Parahyangan
  59. Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  60. Universitas Komputer Indonesia
  61. Universitas Negeri Surabaya
  62. Universitas Bengkulu
  63. Universitas Katolik Soegijapranata
  64. Universitas Malahayati
  65. Universitas Kristen Satya Wacana
  66. Universitas Bina Sarana Informatika
  67. Universitas Jambi
  68. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  69. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  70. Universitas Tanjungpura
  71. Universitas Islam Bandung
  72. Universitas Trisakti
  73. Universitas Prasetiya Mulya
  74. Universitas Muhammadiyah Purworejo
  75. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  76. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
  77. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  78. Universitas Multimedia Nusantara
  79. Universitas Negeri Medan
  80. Universitas Mataram
  81. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  82. Universitas Negeri Makassar
  83. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  84. Universitas Pasundan
  85. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  86. Universitas Pelita Harapan
  87. Universitas Tarumanagara
  88. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  89. Universitas Pertamina
  90. Universitas Muhammadiyah Semarang
  91. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  92. Universitas Merdeka Malang
  93. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  94. Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  95. Universitas Muhammadiyah Riau
  96. Universitas Negeri Gorontalo
  97. Universitas Kristen Duta Wacana
  98. Universitas Nusa Cendana
  99. Universitas Al Azhar Indonesia
  100. Universitas Islam Sultan Agung

 

Kerja Sama Antara Indonesia dan Jepang dalam Pendidikan

 

Heri Akhmadi yang merupakan Duta Besar Republik Indonesia (KNRI) untuk Jepang saat ini mengatakan tengah melirik adanya potensi terjadinya kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pendidikan dengan Ritsumeikan Asia Pacific University (APU).

Hal ini ia sampaikan ketika bertemu dengan President Risdumeikan APU Hal Haruaki Deguchi di Beppu.

:Dengan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Medeka di Indonesia, APU Risumeikan dapat menjadi mitra perguruan tinggi Indonesia untuk saling kirim mahasiswa Strata 1 selama 1-2 semester,” Ucap Heri.

Dengan adanya program internasional yang APU Risumeikan miliki, ia juga menyebutkan bahwa ini dapat menjadi tempat pelatihan dan juga berbagi pengalman dengan kampus yang ada di Indonesia dalam hal pengembangan riset dan kepemimpinan.

Hal Haruaki Deguchi yang merupakan Presiden Ritsumeikan APU menyebutkan bahwa ia berharap kedepannya akan ada peningkatan kerja sama erat dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Indonesia dan Jepang sendiri sudah memiliki kerja sama serupa dalam bidang pendidikan, yaitu adanya pengaplikasian pertukaran pelajar dan pengajar. Program yang mendukung kerja sama ini adalah The Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youths.

Dalam kunjungan APU Risumeikan tersebut, Heri yang merupakan Duta Besar juga berkesempatan untuk membuka Indonesia Week 2022.

Gelaran Indonesia Week 2022 sendiri digelar di Cultural Palace Diplomatic Quarter Riyadh Saudi Arabia, Minggu (27/11) waktu setempat. Pada acara tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa mulai menggelar seminar dengan pemeran Intellectual Heritage and Contribution of Indonesia Scholars to the Islamic Civilization.

“Kegiatan hari ini adalah bagian penting dalam babat alas menggali keunggulan ulama besar Indonesia yang kontribusinya signifikan untuk keilmuan dunia, termasuk di Arab Saudi,” kata Khofifah.

Mengenal Peer Learning, Metode Belajar Efektif Untuk Siswa

Metode pembelajaran mempunyai fungsi dan peranan yang penting bagi keberlangsungan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan di rasa efektif dan gampang di pahami, jika penetapan metode pembelajarannya sesuai.

Penetapan dan juga pemilihan metode pembelajaran walaupun di sesuaikan dengan tujuan dan materi pembelajaran yang akan di sampaikan. Supaya membangkitkan minta dan prestasi siswa, maka pilihlah metode pembelajaran yang sesuai salah satu bentuk metode pembelajarannya yaitu peer learning atau biasa di kenal dengan pembelajaran tutor sebaya.

Metode tutor sebaya ini bukan merupakan metode yang baru,melainkan sebuah metode yang sudah lama. Namun, karena penerapannya kurang efektif karena dulu pusat pembelajaran hanya terpaku pada guru sebagai sumber utama.

Tutor sebaya mengartikan jika siswa mengajar siswa lainnya atau pengajaran yang dilakukan oleh sebaya dan untuk sebaya pula. Edward L. Dejnozken dan David E. Kopel menyatakan jika tutor sebaya adalah sebuah pengajaran untuk siswa belajar dengan cara mengajari siswa lainnya.

Tutor sebaya ini efektif,karena pertama pengajar memiliki hubungan kekerabatan dan usia yang sama dan terkesan dekat dalam berelasi. Sedangkan menurut Winarno Surakhmad (1994:53) tutor sebaya ialah strategi pembelajaran guna membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran dengan pendekatan kooperatif bukan kompetitif.

Pemberian rasa saling menghargai dan rasa pengertian antar sebaya menguatkan metode pembelajara ini karena tutor sebaya ini memberikan apresiasi atau penghargaan dengan rasa bangga atas peran dan kerjasama untuk membantu rekannya dalam memenuhi pemahaman belajar.

Dengan begitu, bisa di simpulkan kalau peer learning atau tutor sebaya ini merupakan metode pembelajaran yang sesuai dan efektif untuk di terapkan dengan pendekatan kooperatif. Di mana siswa berperan sebagai pengajar untuk siswa lainnya dengan memakai bahasa yang lebih akrab dan hubungan yang lebih dekat.

 

Manfaat Peer Learning

Adapun manfaat yang akan dirasakan ketika pengimplikasian metode ini ialah siswa akan semakin terasah kemampuannya baik dalam kemampuan menjelaskan, memahami, mendengarkan, konsentrasi, dan kemampuan berkomunikasi.

Penjelasan tutor sebaya ini akan semakin mudah di pahami oelh siswa karena mereka memiliki cara untuk memahami siswa lainnya, baik dalam penggunaan bahasa, dan hubungan kekerabatan. Dengan demikian, pemilihan metode tutor sebaya ini sangat membantu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadi media untuk saling mengajari dan memberikan kebutuhan pemahaman bagi sesama murid.

Menurut Miller (1989 dalam Aria Djalil, 1997:3.34) berpendapat jika murid akan selalu membutuhkan murid lainnya, dan murid akan belajar dan membelajarkan dari murid lainnya. Adapun siswa yang berperan menjadi tutor untuk siswa lainnya ialah siswa yang memiliki kapasitas dan kualitas yang unggul dan memadai, artinya seorang tutor ialah siswa yang lebih unggul sisi akademiknya di bandingkan dengan siswa lainnya.

Seorang tutor nantinya,akan mencari juga menemukan sebuah bahan untuk di pelajari dan kemudian akan di ajarkan kepada siswa lainnya. Jadi, tutor akan memahami materi pembelajaran terlebih dahulu, kemudian pemahamn tersebut akan di sampaikan melalui pengajarannya.

Informasi – informasi yang di sampaikan oleh tutor meski valid agar tidak menimbulkan salah pemahaman dan juga salah arti. Yang paling penting dalam pengimplementasian metode ini adalah siswa akan semakin mempunyai sikap percaya diri dan berani menjelaskan serta bicara di depan umum.

Dalam hal ini, siswa akan makin terdorong motivasi belajarnya karena ia mau memberikan pemahaman dan pengajaran kepada siswa lainnya. dengan penerapan tutor sebaya ini siswa akan makin meningkatkan gairah dan minat belajar.

Hindari Kasus Bullying Siswa, DPR: Kuatkan Pendidikan Karakter Jenjang Pendidikan

Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bramantyo Suwondo menyebbutkan kalau pendidikan karakter harus di gencarkan di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia. Bram, sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut dalam menanggapi viralnya video yang menampilkan tindakan sekelompok pelajar di Tapanuli Selatan atau Tapsel, Sumatera Utara.

Di dalam video yang viral itu, para pelajar tersebut menendang seorang nenek yang di duga dalam kondisi gangguan jiwa atau ODGJ. Bram mengakui kalau kejadian yang terjadi di Tapsel tersebut telah menunjukkan kalau sampai sekarang penyelesaian permasalahan perundungan dan pembangunan karakter di kalangan anak – anak muda masih belum tuntas.

“Sudah sangat urgensi (pendidikan karakter) untuk kita semua selain membenahi sistem pendidikan kita. Agar pendidikan karakter kuat di sekolah dan membangun kesadaran tanggung jawab pendidikan karakter dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat seperti orang tua, warga bertetangga dan sebagainya.” Jelas Politisi Partai Demokrat dilansir dari laman DPR RI.

 

DPR: Kuatkan Pendidikan Karakter Jenjang Pendidikan

Ia juga mendukung penuh pendidikan karakter ini di gencarkan oleh seluruh jenjang institusi pendidikan Indonesia. Tetapi, ia juga menegaskan kalau pendidikan karakter bukan Cuma tanggung jawab sekolah atau kampus saja.

“Agar membangun pendidikan karakter yang kuat, tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah maupun perguruan, para orangtua juga wajib harus terus mengajarkan serta memberikan contoh dalam bertindak dan bertutur yang baik kepada putra-putrinya.” Kata Bram.

Bram menilai, selain sistem pendidikan di tanah air yang masih kurang kuat dalam melaksanakan pendidikan karakter. Yang sekarang ini sedang di hadapi juga adalah belum meratanya pemahaman di masyarakat luas. Pemahaman ini mengenai sikap bertanggung jawab.

“Tanggung jawab pendidikan karakter adalah tanggung jawab kita semua.” Pungkasnya. Syaiful Huda melanjutkan, ada beberapa pertimbangan mengapa kurikulum perlu di sempurnakan. Beberapa kali ia berdiskusi dengan pakar penyusun kurikulum. Dan akhirnya berkesimpulan bahwa paradigma konservatif dalam kurikulum jika di sandingkan dengan perkembangan dunia maka tak lagi relevan.